Ardito Berdalih Soal Kabar Jual Beli Jabatan Di Pemda Lamteng

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 16 April 2025 - 22:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kompastuntas.com— Bupati Ardito Wijaya membantah kabar soal dugaan adanya jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Lampung Tengah (Lamteng). Rabu (16/04)

Bupati Lamteng Ardito mengatakan, bahwa terkait kabar atau isu jual beli jabatan dilingkungan Pemda, pihaknya berdalih jika surat pengajuan Rolling tersebut belum ditandatangani.

“Belum ada Rolling, karena yang pertama Pemda Lampung Tengah belum ada Rolling, kemudian surat ajuan untuk izin Rolling aja belum ada tanda tangan,” kata Ardito saat diwawancara media di Pemprov Lampung.

Bahkan, kata Ardito, jual beli jabatan hanya kabar burung, karena tidak ada yang namanya jual beli jabatan pada lingkungan Pemda Lamteng.

“Gak ada, kalau ada barang yang jual kan harus ada barang yang beli, ini aja barangnya gk ada,” tandasnya

Sebelumnya, Pemerhati Politik dan Pemerintahan daerah, Rosim Nyerupa, S.IP angkat bicara terkait isu dugaan jual beli jabatan yang mencuat di Kabupaten Lampung Tengah. Dalam pernyataannya, Rosim menyebut bahwa praktik ini mencederai prinsip meritokrasi dan menciptakan iklim birokrasi yang koruptif

Baca Juga :  Rosim Nyerupa Soroti Dugaan Praktik Jual Beli Jabatan Di Lampung Tengah

“Jual beli jabatan adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah rakyat. Ini bukan hanya pelanggaran etika, tapi juga tindak pidana. Saya mendesak aparat penegak hukum, khususnya Kepolisian, untuk tidak tinggal diam,” ujar Rosim.

Mantan Aktivis Mahasiswa itu mengatakan praktik transaksional dalam pengisian jabatan sangat berbahaya karena membuka ruang bagi pejabat yang tidak kompeten untuk menduduki posisi strategis, yang pada akhirnya akan berdampak pada kualitas pelayanan publik.

Alumnus HMI Cabang Bandar Lampung itu juga menyoroti dugaan keterlibatan oknum-oknum dalam praktek tidak terpuji tersebut. Praktik ini diduga dikomandoi oleh seorang oknum berinisial A yang bertindak atas perintah langsung dari Bupati.

“Harga jabatan bervariasi, tergantung pada golongan, pangkat, dan posisi strategis yang ingin diduduki. Ini sudah menjadi rahasia umum,” ungkap Rosim.

Tidak hanya di kalangan pejabat struktural, dugaan jual beli jabatan juga terjadi di sektor pendidikan. Rosim menyebut, untuk pengangkatan kepala sekolah, praktik serupa dikendalikan oleh oknum berinisial P. Disamping itu para kepala sekolah diduga dalam tekanan terancam di non-job kan dari jabatan apabila tidak membeli buku cetak seperti buku ramadhan dll oleh oknum S. Sekolah-sekolah didatangi oleh pihak percetakan yang sudah dikondisikan.

Baca Juga :  Rosim Nyerupa, Tantang Ardito Buktikan Kalau Tidak Ada Jual Beli Jabatan Di Lamteng

“Jual beli jabatan sangat mungkin dilakukan. Salah satu cara kilat untuk mengembalikan modal atau hutang piutang yang habis saat kontestasi politik, mengingat cost politic yang sangat besar.” ujar Rosim.

Rosim juga mendesak aparat penegak hukum, baik Kepolisian maupun Kejaksaan, agar tidak tinggal diam.

“Peristiwa ini saja bisa sampai ke telinga masyarakat awam seperti kita. Apalagi aparat penegak hukum yang memiliki perangkat intelijen. Dinamika seperti ini, termasuk indikasi tindak pidana korupsi, pasti sudah terdengar.” tegasnya.

Ia berharap pihak berwenang segera mengambil langkah konkret untuk mengusut tuntas dugaan ini demi menjaga integritas birokrasi dan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah. Menindaklanjuti laporan dan informasi yang beredar dengan langkah-langkah penyelidikan yang profesional dan independen, serta mengungkap siapa saja yang terlibat dalam praktik jual beli jabatan tersebut.

“Dalam waktu dekat kita akan buat laporan pengaduan ke Aparat Kepolisian.” Tutupnya.

Penulis : Agung

Editor : Hengki Padangratu

Berita Terkait

Ini Tanggapan Sekjend Laskar Lampung Indonesia Terkait “Licinnya” Pelantikan Sekda Lampung Tengah
Rosim Nyerupa Sebut Pelantikan Sekda Lamteng Sebagai Ritual Kekuasaan Resmikan Dinasti
Kursi, Konflik, dan Kosmetik, Potret 100 Hari Bupati Ardito
Rosim Nyerupa Tanggapi Sindiran Bupati, Pemimpin Harus Dewasa Dalam Demokrasi
Sebanyak 7.046 Calon Haji Lampung Berada di Tanah Suci, Pemerintah Siapkan Skema Khusus untuk Lansia
Diduga Bupati Ardito Halalkan Nepotisme dan Transaksi Jabatan di Lampung Tengah
Ketua DPRD Tubaba Murka, Tuding Kepala BNN Lamtim Serobot Aset Daerah Tanpa Dasar
Belum 100 Hari Masa Jabatan, Ardito Sudah Beri Kejutan Getir
Berita ini 126 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 12 Juni 2025 - 11:37 WIB

Ini Tanggapan Sekjend Laskar Lampung Indonesia Terkait “Licinnya” Pelantikan Sekda Lampung Tengah

Selasa, 10 Juni 2025 - 09:30 WIB

Rosim Nyerupa Sebut Pelantikan Sekda Lamteng Sebagai Ritual Kekuasaan Resmikan Dinasti

Senin, 2 Juni 2025 - 21:12 WIB

Kursi, Konflik, dan Kosmetik, Potret 100 Hari Bupati Ardito

Sabtu, 31 Mei 2025 - 16:38 WIB

Rosim Nyerupa Tanggapi Sindiran Bupati, Pemimpin Harus Dewasa Dalam Demokrasi

Rabu, 28 Mei 2025 - 20:32 WIB

Sebanyak 7.046 Calon Haji Lampung Berada di Tanah Suci, Pemerintah Siapkan Skema Khusus untuk Lansia

Berita Terbaru