Bongkar Kedok Wartawan Gadungan, Polres Sukabumi Tangkap Pemeras Berkedok Jurnalis dalam Operasi Pekat II Lodaya 2025

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 13 Mei 2025 - 21:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bongkar Kedok Wartawan Gadungan, Polres Sukabumi Tangkap Pemeras Berkedok Jurnalis dalam Operasi Pekat II Lodaya 2025

 

Kompastuntas.com – Sukabumi, Dua pria yang mengklaim diri sebagai wartawan akhirnya dibekuk aparat Polres Sukabumi setelah terbukti melakukan pemerasan terhadap pejabat publik dengan ancaman pemberitaan negatif. Penangkapan ini menjadi salah satu sorotan utama dalam Operasi Pekat II Lodaya 2025, sebuah operasi besar-besaran yang digelar untuk menumpas penyakit masyarakat di wilayah hukum Sukabumi.

Kapolres Sukabumi, AKBP Dr. Samian, dalam konferensi pers Minggu (11/5/2025), mengungkap bahwa kedua pelaku berinisial Y dan YS telah lama menjadi target operasi berkat laporan masyarakat yang resah akan praktik jurnalisme abal-abal yang mereka jalankan.

“Modus operandi mereka jelas—menggunakan identitas wartawan palsu untuk mendatangi pejabat yang menangani proyek pemerintah, lalu mengancam akan menyebarkan berita buruk jika tidak diberikan uang. Ini murni pemerasan, bukan kerja jurnalistik,” tegas AKBP Samian.

Baca Juga :  Kejati Turunkan Tim Periksa Sertifikat dan PBB Di Dalam Kawasan TNBBS

Mirisnya, meskipun permintaan uang dari korban sudah dikabulkan, para pelaku tetap menerbitkan berita negatif dan kembali menekan korban dengan permintaan dana tambahan. Tindakan mereka bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak marwah profesi wartawan yang seharusnya menjunjung tinggi etika dan kebenaran.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, IPTU Hartono, S.H., M.H., menjelaskan bahwa kedua pelaku tidak memiliki afiliasi resmi dengan media terverifikasi. Identitas pers yang digunakan mereka palsukan dan dimanfaatkan sebagai alat intimidasi demi keuntungan pribadi.

“Ini adalah pola pemerasan yang terstruktur dan manipulatif. Korban ditekan secara psikologis, ditakut-takuti akan munculnya pemberitaan yang bisa merusak reputasi mereka,” ujar IPTU Hartono.

Baca Juga :  Kronologi & Peran Direktur TV Swasta Tersangka Kasus Timah

Operasi Pekat II Lodaya 2025 sendiri berlangsung sejak 1 hingga 10 Mei 2025, digelar serentak di seluruh Jawa Barat atas instruksi langsung Kapolda Jabar. Selain menangkap dua pemeras wartawan gadungan, sebanyak 210 orang lainnya juga diamankan untuk pembinaan karena terindikasi melakukan pelanggaran hukum.

Kapolres Samian pun mengimbau masyarakat untuk tidak tinggal diam apabila menjadi korban atau menyaksikan praktik serupa. “Kami pastikan setiap laporan akan kami tindaklanjuti. Premanisme dalam bentuk apa pun, termasuk yang berselubung profesi, tidak akan kami toleransi,” tandasnya.

Dengan penangkapan ini, Polres Sukabumi menegaskan komitmennya untuk tidak hanya memberantas kejahatan konvensional, tetapi juga bentuk-bentuk kejahatan intelektual yang meresahkan dan menggerogoti kepercayaan publik terhadap institusi, termasuk media.

Editor : Hengki Utama

Berita Terkait

Eks Petinggi HIPMI Lampung Lolos Jerat Hukum Narkoba: Ada yang Ditutup-tutupi?
“Kasus Chromebook: Permintaan Hotman Paris Dinilai Sesatkan Publik”
Soal Kasus HIPMI, Prof Hamzah: BNNP Lampung “lolok”
Arinal Djunaidi Diperiksa, Kejati Lampung Sita Aset Rp38,5 Miliar Lebih
Insiden Ojol Dilindas Rantis Baraccuda, KAKI Desak Prabowo Copot Kapolri Dan Hukum Pelaku
Kuasa Hukum Sebut Laporan Balik Suami Amelia Upaya Kriminalisasi
Dwi Hartono, Residivis Pemalsuan Ijazah yang Jadi Otak Pembunuhan Kacab Bank
Sidang PK Silfester Matutina Digelar di PN Jakarta Selatan
Berita ini 41 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 20:05 WIB

Eks Petinggi HIPMI Lampung Lolos Jerat Hukum Narkoba: Ada yang Ditutup-tutupi?

Minggu, 7 September 2025 - 15:14 WIB

“Kasus Chromebook: Permintaan Hotman Paris Dinilai Sesatkan Publik”

Minggu, 7 September 2025 - 14:29 WIB

Soal Kasus HIPMI, Prof Hamzah: BNNP Lampung “lolok”

Jumat, 5 September 2025 - 09:58 WIB

Arinal Djunaidi Diperiksa, Kejati Lampung Sita Aset Rp38,5 Miliar Lebih

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 13:28 WIB

Insiden Ojol Dilindas Rantis Baraccuda, KAKI Desak Prabowo Copot Kapolri Dan Hukum Pelaku

Berita Terbaru