Peringatan Dini, Populasi Lebah Menurun, Ketahanan Pangan Dunia Terancam

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 6 Mei 2025 - 10:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kompastuntas.com— Lampung, Penurunan populasi lebah penyerbuk secara global menjadi ancaman serius bagi ketahanan pangan dunia. Dalam beberapa dekade terakhir, penurunan jumlah lebah liar maupun lebah ternak tercatat di berbagai negara, dipicu oleh kombinasi faktor seperti perubahan iklim, penggunaan pestisida berlebihan, hilangnya habitat alami, serta serangan patogen dan parasit.

Lebah memiliki peran vital dalam proses penyerbukan, terutama bagi lebih dari 75% tanaman pangan dunia, termasuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan tanaman penghasil minyak. Tanpa penyerbukan yang efektif, produktivitas tanaman menurun drastis, berdampak langsung pada ketersediaan pangan dan stabilitas harga di pasaran.

Baca Juga :  Mengendalikan Mimpi dengan Teknologi: Inovasi Dormio dari MIT

Menurut laporan FAO dan IPBES, penurunan populasi penyerbuk dapat menyebabkan penurunan hasil panen hingga 24% pada beberapa komoditas utama. Selain itu, berkurangnya keberagaman tanaman akibat kurangnya penyerbukan juga memengaruhi kualitas gizi makanan, mengurangi pasokan vitamin dan mineral penting bagi manusia.

Kondisi ini sangat mengkhawatirkan bagi ekosistem pertanian khususnya di negara-negara berkembang yang sangat mengandalkan jasa penyerbukan alami. Ketimpangan akses terhadap teknologi dan modal membuat adaptasi terhadap krisis ini menjadi tantangan tersendiri.

Baca Juga :  Germasi Minta Pemkab Way Kanan Jangan Asal Bangun Gedung Kesehatan, Wajib Penuhi Standar Baku

Dosen IPB sekaligus peneliti lebah Nadzirum Mubin, S.P., M.Si dalam kuliah umumnya di Jurusan Proteksi Tanaman Universitas Lampung (3/5/2025) menyerukanlangkah terpadu untuk melindungi populasi lebah. Solusi yang ditawarkan meliputi penggunaan pestisida yang selektif termasuk tidak melakukan aplikasi pestisida pada masa penyerbukan, restorasi habitat alami, penerapan pertanian ramah penyerbuk, serta peningkatan kesadaran publik tentang pentingnya peran lebah dalam rantai pangan.

Jika tidak segera ditanggapi secara serius, penurunan populasi lebah bukan hanya persoalan ekologi, tetapi juga ancaman nyata terhadap masa depan ketahanan pangan global.

Penulis : DR. Puji Lestari, M.Si

Editor : Hengki Padangratu

Sumber Berita: Nadzirum Mubin, S.P., M.Si

Berita Terkait

Luka Mendalam Beruang Ina: Bayang-Bayang Kandang yang Tak Pernah Hilang Sebuah Kisah Trauma dan Harapan dari Rumania
Siap-siap, Perubahan Iklim Picu Ledakan Populasi Hama Spodoptera frugiperda Di Lampung
Mengendalikan Mimpi dengan Teknologi: Inovasi Dormio dari MIT
Margono Tarmudji: Faisol Djausal Siap Maju Jadi Calon Ketum KONI Lampung
Ketika Tukang Gorengan Menggunakan Ilmu Fisika
Germasi Minta Pemkab Way Kanan Jangan Asal Bangun Gedung Kesehatan, Wajib Penuhi Standar Baku
Sejarah Orang-orang Indo Di Kota Magelang
Mental Singkong Wartawan Old dan Now
Berita ini 42 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 15:22 WIB

Luka Mendalam Beruang Ina: Bayang-Bayang Kandang yang Tak Pernah Hilang Sebuah Kisah Trauma dan Harapan dari Rumania

Selasa, 6 Mei 2025 - 10:37 WIB

Peringatan Dini, Populasi Lebah Menurun, Ketahanan Pangan Dunia Terancam

Selasa, 6 Mei 2025 - 10:27 WIB

Siap-siap, Perubahan Iklim Picu Ledakan Populasi Hama Spodoptera frugiperda Di Lampung

Minggu, 4 Mei 2025 - 18:49 WIB

Mengendalikan Mimpi dengan Teknologi: Inovasi Dormio dari MIT

Kamis, 1 Mei 2025 - 12:31 WIB

Margono Tarmudji: Faisol Djausal Siap Maju Jadi Calon Ketum KONI Lampung

Berita Terbaru