Kompastuntas.com— Lampung, Penurunan populasi lebah penyerbuk secara global menjadi ancaman serius bagi ketahanan pangan dunia. Dalam beberapa dekade terakhir, penurunan jumlah lebah liar maupun lebah ternak tercatat di berbagai negara, dipicu oleh kombinasi faktor seperti perubahan iklim, penggunaan pestisida berlebihan, hilangnya habitat alami, serta serangan patogen dan parasit.
Lebah memiliki peran vital dalam proses penyerbukan, terutama bagi lebih dari 75% tanaman pangan dunia, termasuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan tanaman penghasil minyak. Tanpa penyerbukan yang efektif, produktivitas tanaman menurun drastis, berdampak langsung pada ketersediaan pangan dan stabilitas harga di pasaran.
Menurut laporan FAO dan IPBES, penurunan populasi penyerbuk dapat menyebabkan penurunan hasil panen hingga 24% pada beberapa komoditas utama. Selain itu, berkurangnya keberagaman tanaman akibat kurangnya penyerbukan juga memengaruhi kualitas gizi makanan, mengurangi pasokan vitamin dan mineral penting bagi manusia.
Kondisi ini sangat mengkhawatirkan bagi ekosistem pertanian khususnya di negara-negara berkembang yang sangat mengandalkan jasa penyerbukan alami. Ketimpangan akses terhadap teknologi dan modal membuat adaptasi terhadap krisis ini menjadi tantangan tersendiri.
Dosen IPB sekaligus peneliti lebah Nadzirum Mubin, S.P., M.Si dalam kuliah umumnya di Jurusan Proteksi Tanaman Universitas Lampung (3/5/2025) menyerukanlangkah terpadu untuk melindungi populasi lebah. Solusi yang ditawarkan meliputi penggunaan pestisida yang selektif termasuk tidak melakukan aplikasi pestisida pada masa penyerbukan, restorasi habitat alami, penerapan pertanian ramah penyerbuk, serta peningkatan kesadaran publik tentang pentingnya peran lebah dalam rantai pangan.
Jika tidak segera ditanggapi secara serius, penurunan populasi lebah bukan hanya persoalan ekologi, tetapi juga ancaman nyata terhadap masa depan ketahanan pangan global.
Penulis : DR. Puji Lestari, M.Si
Editor : Hengki Padangratu
Sumber Berita: Nadzirum Mubin, S.P., M.Si