Mas Dito Tidak Mengakui Menitipkan Adek Ipar Tapi Hanya Berpesan Saja Ketimsel

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 21 Mei 2025 - 20:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tepis Isu Kondisikan Adik Ipar Jadi Sekda, Bupati Ardito Akui Titipkan Pesan Ke Timsel : Dalam seleksi Sekda, saya sudah pesankan itu ke tim seleksi.


Kompastuntas.com
— Gunung Sugih, Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya, menanggapi isu yang menyebut dirinya menyiapkan kursi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Lampung Tengah untuk adik iparnya, Welly. Isu ini mencuat seiring dengan munculnya nama Welly dalam proses seleksi jabatan tersebut, serta rekam jejak masa lalunya yang sempat dikaitkan dengan dugaan kasus penipuan rekrutmen pegawai honorer di Pemerintah Kota Metro.

“Wah, saya belum tahu. Berarti semua calon punya kekurangan ya. Terima kasih masukannya,” ujar Ardito saat dikonfirmasi wartawan mengenai rekam jejak Welly.

Menanggapi tudingan intervensi dalam proses seleksi Sekda, Ardito menegaskan bahwa dirinya tidak ikut campur. Ia menyatakan bahwa sejak awal telah memberikan pesan kepada tim seleksi agar penilaian para calon dimasukkan secara objektif ke dalam berkas administrasi pendaftaran.

“Bahkan di semua penempatan jabatan, saya sudah tekankan agar pendidikan diisi oleh orang yang memang berlatar pendidikan, pemerintahan oleh yang paham pemerintahan, dan kesehatan oleh tenaga kesehatan, dengan mempertimbangkan pangkat, jabatan, serta pelatihan atau diklat yang pernah diikuti,” jelasnya.

Baca Juga :  Ini Tanggapan Sekjend Laskar Lampung Indonesia Terkait “Licinnya” Pelantikan Sekda Lampung Tengah

Ardito menambahkan bahwa ia hanya menerima hasil seleksi dari tim yang berwenang dan memastikan seluruh proses berjalan sesuai regulasi.

“Kita lihat nanti hasil penilaian dari Mabes dan tim seleksi. Saya hanya menerima berkas hasil seleksi. Yang penting, semua berjalan sesuai aturan yang berlaku di negara ini. Selanjutnya, saya akan berdiskusi dengan keluarga, terutama ibu, untuk meminta saran. Dan insyaAllah, dengan melibatkan Allah dalam setiap keputusan—meski tidak sempurna—semoga menghasilkan keputusan terbaik. Terima kasih,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika tanggapannya dianggap kurang tepat. “Saya jawab semampu saya, ya Mas. Mohon maaf atas segala kekurangan saya, bila jawaban saya dianggap tidak bijak. Sekali lagi mohon maaf atas keterbatasan saya,” imbuhnya.

Saat ditanya soal prinsip meritokrasi dan etika publik apabila adik iparnya yang terpilih sebagai Sekda, Ardito sempat balik bertanya, “Meritokrasi itu apa, Mas?”

Setelah dijelaskan bahwa meritokrasi adalah sistem yang menekankan promosi berdasarkan kualifikasi, kemampuan, dan prestasi, bukan hubungan pribadi, Ardito menegaskan bahwa prinsip itu telah menjadi acuan dalam seleksi.

Baca Juga :  Gubernur Perintahkan Stop! Truk Bermuatan Gabah Tujuan Luar Lampung Dihentikan di Bakauheni

“Kalau begitu, artinya hampir sama ya. Mempertimbangkan penempatan berdasarkan kemampuan, kualifikasi, dan rekam jejak. Dalam seleksi Sekda, itu sudah saya pesankan ke tim seleksi agar masuk dalam berkas administrasi,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa seluruh anggota tim seleksi berasal dari kalangan akademisi bergelar profesor, demi menjamin kualitas penilaian.

“Maksudnya, agar yang melakukan penilaian adalah orang-orang dengan SDM yang mumpuni. Semua prinsip itu sudah dimuat dalam dokumen administrasi,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa penilaian akhir dilakukan oleh Mabes sebagai bentuk menjaga objektivitas dan meminimalkan potensi pengaruh kedekatan personal.

“Saya mencoba melakukan yang terbaik yang bisa saya lakukan saat ini. Walau tidak sempurna, inilah usaha terbaik yang bisa kami upayakan. Terima kasih,” tutup Ardito.

Sebelum menutup wawancara, ia sempat berujar, “Nah, cukup ya bahan klarifikasinya. Saya duduk sebentar, doa agar hujan segera berhenti. Terima kasih.” Tutupnya.

Editor : Hengki Utama

Berita Terkait

Nurhasanah Dorong PBH Peradi Bandarlampung Komit Beri Bantuan Hukum Pro Bono
Dian Wahyu Kusuma–Vina Oktavia Terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris AJI Bandar Lampung 2025–2028
Bangun Deteksi Dini Kamtibmas, Dit Intelkam Polda Lampung Gandeng IJP
SK Karateker PPM Lampung Terbit, Musda Bersama Jadi Agenda Utama
Mie Instan Dibagikan, Samsat Rajabasa Cari Simpati Wajib Pajak
96 SHM Ilegal Diduga Terbit di HL Reg 24 Bukit Punggur, GERMASI Laporkan ke Kejari Way Kanan
Pejabat Dinas Kehutanan Lampung Diperiksa Kejari Terkait Dugaan Kasus PDAM Limau Kunci
Marindo Dilantik Jadi Sekdaprov Termuda, Gubernur Mirza Mainkan Kartu Kader Muda
Berita ini 107 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 20 Juli 2025 - 11:42 WIB

Dian Wahyu Kusuma–Vina Oktavia Terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris AJI Bandar Lampung 2025–2028

Kamis, 17 Juli 2025 - 13:17 WIB

Bangun Deteksi Dini Kamtibmas, Dit Intelkam Polda Lampung Gandeng IJP

Selasa, 8 Juli 2025 - 20:02 WIB

SK Karateker PPM Lampung Terbit, Musda Bersama Jadi Agenda Utama

Selasa, 24 Juni 2025 - 12:46 WIB

Mie Instan Dibagikan, Samsat Rajabasa Cari Simpati Wajib Pajak

Selasa, 24 Juni 2025 - 10:31 WIB

96 SHM Ilegal Diduga Terbit di HL Reg 24 Bukit Punggur, GERMASI Laporkan ke Kejari Way Kanan

Berita Terbaru

Sport

Janji Tunai, Gubernur Mirza Punya Target Ambisius Lagi

Rabu, 30 Jul 2025 - 22:14 WIB