Jejak Politik di Balik Mie Bakso Gibran–Dasco
Kompastuntas.com— Jakarta, pertemuan itu tampak sederhana dua pejabat negara duduk berhadapan, sepiring mie bakso mengepulkan uap di antara mereka. Namun di balik momen yang dibagikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka lewat Instagram pada Sabtu, 9 Agustus 2025, tersimpan cerita yang lebih rumit dari sekadar makan siang akhir pekan.
Sumber di lingkaran pemerintahan menyebut, inisiatif pertemuan datang dari Sufmi Dasco Ahmad. Ketua Harian Partai Gerindra itu disebut menghubungi tim protokoler Wapres sejak awal pekan. Alasannya, membicarakan “hal-hal teknis” terkait pengawalan sejumlah program prioritas pemerintah, terutama yang melibatkan koordinasi eksekutif–legislatif.
Lokasi dipilih di sebuah rumah makan di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Bukan tanpa alasan. Tempat ini dikenal kerap menjadi titik temu politisi lintas partai karena suasananya relatif tertutup dan aman dari sorotan langsung publik. “Sengaja di luar kantor agar lebih cair,” ujar seorang staf yang mengetahui pengaturan acara ini.
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, makan siang itu tak bisa dilepaskan dari konteks politik yang sedang panas. Program-program populis seperti makan bergizi gratis, koperasi desa Merah Putih, hingga sekolah rakyat memerlukan dukungan penuh DPR. “Pertemuan seperti ini biasanya menjadi ajang sinkronisasi strategi politik,” katanya.
Tak hanya itu, Adi menilai momen ini juga mengirim pesan politik ke arah yang lebih luas: menepis spekulasi renggangnya hubungan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Prabowo Subianto. “Simboliknya jelas, ada harmoni antara 08 (Prabowo) dan Solo (Jokowi),” ujar Adi.
Gibran, yang biasanya irit komentar, cukup detail dalam unggahan Instagram-nya: menyebut menu mie bakso, nasi dendeng balado, dan tumis daun pepaya, serta menandai akun Dasco. Unggahan yang bagi publik tampak ringan, tapi bagi pelaku politik, menjadi semacam tanda tangan diam atas komitmen kerja sama eksekutif legislatif di tengah turbulensi politik.
Editor : Hengki Utama









