Harimau si Raja Rimba Tinggal Ribuan Ekor, Apa Yang Terjadi Jika Harimau Mengalami Kepunahan ?

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 2 Mei 2025 - 09:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kompastuntas.com— Harimau sang raja rimba kini berada di ambang kepunahan. Populasinya terus menurun akibat perburuan liar dan rusaknya habitat. Menurut data dari World Wildlife Fund (WWF) hanya tersisa sekitar 3.900 harimau liar di seluruh dunia.  Memastikan populasi Harimau Sumatra memang bukan hal yang mudah karena memerlukan cara dan peralatan tertentu, termasuk menggunakan camera trap. Untuk mengamati Harimau, camera trap dipasang di tempat yang diperkirakan menjadi kantong populasi harimau secara sistematis. Sejak 1996, dengan perkiraan populasi yang hanya 400-500 ekor IUCN (International Union for Conservation of Nature) telah memasukkan Harimau Sumatra dalam Daftar Merah satwa terancam punah dengan status Kritis (Critically Endangered). Hanya tinggal selangkah lagi sebelum statusnya dinyatakan punah di alam.

Jika tren ini terus berlanjut bukan tak mungkin dunia akan menyaksikan kepunahan total salah satu predator paling ikonik di muka bumi. Kepunahan harimau bukan sekadar kehilangan spesies eksotis. Harimau memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan. Sebagai predator puncak, harimau mengendalikan populasi hewan herbivora seperti rusa dan babi hutan. Tanpa kehadiran mereka, jumlah herbivora bisa meledak, menyebabkan degradasi hutan akibat konsumsi tanaman secara berlebihan.

Baca Juga :  Pencopotan Putra Try Sutrisno Dikaitkan dengan Purnawirawan TNI yang Giring Pemakzulan Gibran, Pengamat Sentil Keras Jokowi

Ketidakseimbangan ini akan berdampak pada rantai ekosistem secara keseluruhan. Hutan yang rusak akan kehilangan kemampuannya sebagai penyerap karbon alami. Dampaknya bisa terasa secara global, memperparah krisis iklim yang sudah mengancam kehidupan manusia. Tidak hanya itu, hilangnya hutan akan meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Dari sisi budaya harimau juga memiliki posisi istimewa. Di berbagai kebudayaan Asia, harimau dipuja sebagai simbol kekuatan, keberanian, dan pelindung. Kepunahan harimau berarti hilangnya warisan budaya yang telah mengakar selama ratusan tahun. Generasi mendatang mungkin hanya mengenal harimau melalui gambar dan cerita.

Baca Juga :  Dewan Pers Kutuk Intimidasi terhadap Wartawan, Minta Polisi Bertindak

Upaya konservasi telah dilakukan, mulai dari perlindungan taman nasional hingga kampanye anti-perburuan. Namun, tantangan masih besar, terutama dalam penegakan hukum dan pemberdayaan masyarakat lokal. Tanpa kolaborasi lintas negara dan kesadaran masyarakat global, harimau mungkin benar-benar tinggal nama.

Kini, pertanyaannya bukan lagi “apakah harimau bisa punah?”, melainkan “apa yang akan kita lakukan agar itu tidak terjadi?”. Harimau bukan hanya milik hutan, tapi juga warisan dunia yang mencerminkan harmoni antara manusia dan alam. Kehilangan mereka, berarti kehilangan bagian penting dari keseimbangan kehidupan di bumi.

Penulis : Puspitorini Dian Hartanti

Editor : Hengki Padangratu

Berita Terkait

Dugaan Mafia Hutan Lampung-Sumsel Kian Menggurita, Germasi Resmi Laporkan Oknum DPRD hingga Aparat Kehutanan ke Kejagung
Gubernur Mirza Tandatangani Kerja Sama Pemanfaatan Satelit dengan Perusahaan Teknologi Luar Angkasa Tiongkok
Lampung Gaet Investasi Pertanian Modern dari Shandong, Produktivitas Diprediksi Naik 30%
Perang India-Pakistan 4 Pekan Tembus Rp8.260 Triliun: India Tekor, Pakistan Nyaris Lumpuh
India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata: Realisme Strategis di Tengah Ancaman Perang Nuklir
Konflik India-Pakistan: Ajang Uji Coba Teknologi Militer Global dan Panggung Kebangkitan Kekuatan Timur
Studi Harvard Sebut Indonesia Negara Paling ‘Berkembang’ di Dunia
Charif Hamia Petinju Kelahiran Aljazair Rela Kalah Demi Nama Besar Negaranya
Berita ini 29 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 08:34 WIB

Dugaan Mafia Hutan Lampung-Sumsel Kian Menggurita, Germasi Resmi Laporkan Oknum DPRD hingga Aparat Kehutanan ke Kejagung

Kamis, 29 Mei 2025 - 20:50 WIB

Gubernur Mirza Tandatangani Kerja Sama Pemanfaatan Satelit dengan Perusahaan Teknologi Luar Angkasa Tiongkok

Senin, 26 Mei 2025 - 19:11 WIB

Lampung Gaet Investasi Pertanian Modern dari Shandong, Produktivitas Diprediksi Naik 30%

Rabu, 14 Mei 2025 - 14:22 WIB

Perang India-Pakistan 4 Pekan Tembus Rp8.260 Triliun: India Tekor, Pakistan Nyaris Lumpuh

Senin, 12 Mei 2025 - 17:39 WIB

India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata: Realisme Strategis di Tengah Ancaman Perang Nuklir

Berita Terbaru