Di Balik Tenaga Raksasa Energi Nasional ini 11 Kampus Pemasok Utama SDM ke Pertamina dan PLN
Kompastuntas.com—Jakarta, di balik kokohnya jaringan pipa minyak dan menjulangnya tiang listrik yang membentang dari Sabang hingga Merauke, berdiri figur-figur profesional yang setiap hari menjaga denyut nadi energi nasional. Mereka adalah insinyur, teknokrat, analis, dan manajer yang tak hanya bekerja dalam senyap, tetapi juga membawa reputasi almamater mereka masing-masing.
Dua badan usaha milik negara (BUMN) di sektor energi PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) dalam dua dekade terakhir terus menunjukkan pola rekrutmen yang konsisten. Lulusan dari sejumlah universitas ternama menjadi tulang punggung dalam pengelolaan energi Indonesia yang kompleks dan strategis.
Berikut adalah 11 kampus yang tercatat paling banyak menyuplai tenaga profesional ke Pertamina dan PLN, berdasarkan peta rekam jejak alumni, kekuatan program studi, dan kedekatan institusional.
1. Institut Teknologi Bandung (ITB)
Di puncak daftar, berdiri nama yang nyaris tak tergoyahkan: ITB. Kampus ini seperti tambang emas bagi sektor energi, menghasilkan lulusan-lulusan unggul dari Teknik Perminyakan, Teknik Mesin, dan Teknik Elektro. Banyak dari mereka kini menempati posisi strategis dalam proyek-proyek energi nasional, dari kilang minyak hingga pembangkit listrik tenaga baru dan terbarukan.
2. Universitas Gadjah Mada (UGM)
UGM, kampus rakyat di Yogyakarta, memiliki fondasi kuat di Teknik Geologi, Teknik Kimia, dan Teknik Sipil. Kolaborasi riset dengan industri menjadikan lulusan UGM mudah beradaptasi di medan kerja seperti eksplorasi migas atau pembangunan infrastruktur energi.
3. Universitas Indonesia (UI)
Dari Depok, UI secara konsisten mengirim lulusan Teknik Elektro dan Teknik Mesin ke jantung industri energi. Tak sedikit dari mereka yang kini menjabat sebagai manajer proyek, konsultan teknik, atau pemimpin unit di Pertamina dan PLN.
4. Universitas Pertamina (UPER)
Didirikan oleh Pertamina sendiri, UPER menjadi “anak kandung” dari sektor migas Indonesia. Kurikulumnya dirancang khusus untuk menjawab tantangan industri energi, membuat transisi dari ruang kuliah ke lapangan menjadi lebih singkat dan efektif.
5. Institut Teknologi PLN (ITPLN)
Sebagai mitra akademik langsung PLN, ITPLN menjadi jalur percepatan karier bagi mahasiswanya. Dengan program ikatan dinas dan keterlibatan intensif dalam proyek lapangan, lulusan ITPLN hampir pasti langsung bekerja di jaringan PLN begitu lulus.
6. UPN “Veteran” Yogyakarta
Dikenal sebagai kampus dengan tradisi kuat di bidang teknik migas, UPN Veteran melahirkan ahli-ahli geologi dan teknik perminyakan yang banyak berkarya di eksplorasi lapangan Pertamina, terutama di wilayah timur Indonesia.
7. Universitas Trisakti
Tak semua kebutuhan sektor energi bersifat teknis. Di sinilah Trisakti hadir, menyuplai tenaga manajerial dan administrasi yang solid untuk menopang tata kelola Pertamina. Program studi Manajemen dan Akuntansi menjadi tulang punggung kontribusi kampus ini.
8. Universitas Diponegoro (UNDIP)
UNDIP unggul di bidang Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan. Banyak alumninya terlibat dalam pembangunan fasilitas energi seperti bendungan, jaringan transmisi, dan sistem sanitasi pendukung pembangkit.
9. Universitas Brawijaya (UB)
Di Malang, UB terus memperkuat posisinya sebagai penghasil insinyur Teknik Mesin dan Elektro yang kompeten. Keterampilan praktikal dan riset aplikatif menjadi daya jual utama lulusannya di mata PLN dan Pertamina.
10. Universitas Teknokrat Indonesia (UTI)
Dari Lampung, Teknokrat mulai mencuri perhatian. Fokus pada Teknik Informatika dan Teknik Elektro membuat lulusannya dibutuhkan PLN yang sedang melakukan transformasi digital di hampir seluruh lini bisnisnya.
11. Universitas Airlangga (UNAIR)
Meski bukan kampus teknik, UNAIR tetap punya tempat di sektor energi. Jurusan-jurusan seperti Manajemen, Hukum, dan Ilmu Sosial mengisi kebutuhan tata kelola, kebijakan, hingga hubungan masyarakat di dua BUMN energi tersebut.
Membaca Pola, Menyusun Arah
Fenomena ini menandakan bahwa koneksi antara dunia akademik dan industri semakin menguat. Perguruan tinggi tak lagi sekadar mencetak ijazah, tapi menjadi incubator bagi tenaga profesional yang siap pakai. Di sisi lain, Pertamina dan PLN mulai menunjukkan preferensi pada kampus-kampus dengan orientasi aplikasi dan kemitraan industri yang jelas.
Keterlibatan kampus dalam riset energi, pengembangan teknologi, serta kurikulum berbasis kebutuhan pasar menjadi nilai tambah. Tak heran, lulusan dari 11 kampus ini tak hanya masuk dalam radar rekrutmen BUMN, tetapi juga menjadi poros penggerak transformasi energi nasional ke depan.
Dalam upaya menuju transisi energi dan penguatan ketahanan nasional, sinergi antara kampus dan industri harus terus diperkuat. Sebab di balik infrastruktur yang megah, ada pergulatan intelektual dan disiplin tinggi yang ditempa sejak di bangku kuliah. Dan dari ruang kelas itulah, masa depan energi Indonesia disusun.
Editor : Hengki Utama
Sumber Berita: Sumatraekspres.id