Isbedy Stiawan ZS Raih Juara II Sayembara Puisi Esai Antar Bangsa di Sabah

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 27 Juni 2025 - 11:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Isbedy Stiawan ZS Raih Juara II Sayembara Puisi Esai Antarbangsa di Sabah

 


Kompastuntas.com—
Tanjung Karang, penyair kawakan asal Lampung, Isbedy Stiawan ZS, kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah sastra Asia Tenggara. Karya puisinya yang berjudul “Wadas, Apakah Kita Masih Satu Tanah Air?” berhasil menyabet Juara II dalam Sayembara Puisi Esai Antarabangsa ke-4 yang digelar di Sabah, Malaysia.

Pengumuman pemenang disampaikan langsung oleh Presiden Komunitas Puisi Esai ASEAN, Dato’ Jasni Matlani, pada Kamis (26/6) sore waktu Malaysia. “Setinggi-tinggi tahniah kepada semua pemenang Sayembara/Lomba Menulis Puisi Esai 2025… hadiah akan disampaikan oleh YB Datuk Dr. Mohd Arifin, Menteri Sains Teknologi dan Inovasi Sabah, di Hotel Horizon, Kota Kinabalu,” ujarnya lewat siaran resmi.

Dalam daftar pemenang, Isbedy menjadi satu-satunya sastrawan Indonesia yang menembus kategori hadiah utama. Ia bersanding dengan para penulis dari Malaysia, termasuk juara pertama Beatres Petrus (Sabah) dengan karya “Antara Wajah dan Wibawa”, serta juara ketiga Jaya Ramba (Sarawak) dengan puisi “Datin Seri yang Hilang di Tengah-Tengah Kota Raya.”

Baca Juga :  India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata: Realisme Strategis di Tengah Ancaman Perang Nuklir

Saat dihubungi pada Kamis malam, Isbedy tak menutupi rasa harunya. “Alhamdulillah, saya diberi kabar selepas Magrib oleh Fatin Hamama dari Sabah. Syukur, saya bisa mengharumkan nama Indonesia, meski hanya di posisi kedua,” ujarnya.

Sayembara ini bukan pertama kalinya menjadi ajang kemenangan bagi penyair yang dijuluki “Paus Sastra Lampung” itu. Dalam gelaran sebelumnya, puisi esainya yang mengangkat kisah Balinuraga, Lampung Selatan, juga pernah meraih posisi ketiga. “Dulu panjangnya minimal lima halaman. Sekarang berubah jadi puisi esai mini,” kata Isbedy, menyinggung evolusi format puisi esai dalam sayembara ini.

Panitia juga memberikan penghargaan sagu hati kepada sejumlah penyair dari berbagai negara ASEAN, di antaranya D. Kemalawati (Aceh), Ririe Aiko (Bandung), Hamri Manoppo (Sulawesi Utara), serta penyair kenamaan Jodhi Yudono (Jakarta). Sementara dari Malaysia dan Brunei, muncul nama-nama seperti Sasjira, Miz Adlina Batrisiya, Hanom Ibrahim, hingga Dr. Khadizah binti Haji Abdul Mumin.

Baca Juga :  Konflik India-Pakistan: Ajang Uji Coba Teknologi Militer Global dan Panggung Kebangkitan Kekuatan Timur

Bagi Isbedy, kemenangan ini bukan sekadar pencapaian pribadi, tapi juga pengingat bahwa puisi—terutama puisi esai—tetap relevan dalam membaca situasi sosial dan politik di tengah pusaran zaman. “Puisi esai memberi ruang untuk menyuarakan keresahan secara tajam tapi puitis. Saya kira ini medium yang tak bisa diabaikan,” ujarnya mantap.

Sayembara ini semakin mengukuhkan posisi Isbedy dalam lanskap sastra Asia Tenggara. Bukan hanya sebagai penyair produktif, tetapi juga sebagai suara kritis yang menembus batas negara dengan bahasa yang lentik sekaligus menggugah.

Editor : Hengki Utama

Berita Terkait

Israel Babak Belur, Perang 12 Hari yang Mengoyak Ekonomi dan Nurani
Register 43B TNBBS Terbakar, Saat Oknum Pejabat Menanam Kopi di Hutan Lindung, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Justru Bungkam
Dugaan Mafia Hutan Lampung-Sumsel Kian Menggurita, Germasi Resmi Laporkan Oknum DPRD hingga Aparat Kehutanan ke Kejagung
Gubernur Mirza Tandatangani Kerja Sama Pemanfaatan Satelit dengan Perusahaan Teknologi Luar Angkasa Tiongkok
Lampung Gaet Investasi Pertanian Modern dari Shandong, Produktivitas Diprediksi Naik 30%
Perang India-Pakistan 4 Pekan Tembus Rp8.260 Triliun: India Tekor, Pakistan Nyaris Lumpuh
India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata: Realisme Strategis di Tengah Ancaman Perang Nuklir
Konflik India-Pakistan: Ajang Uji Coba Teknologi Militer Global dan Panggung Kebangkitan Kekuatan Timur
Berita ini 24 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 19:01 WIB

Israel Babak Belur, Perang 12 Hari yang Mengoyak Ekonomi dan Nurani

Jumat, 27 Juni 2025 - 11:46 WIB

Isbedy Stiawan ZS Raih Juara II Sayembara Puisi Esai Antar Bangsa di Sabah

Senin, 16 Juni 2025 - 07:53 WIB

Register 43B TNBBS Terbakar, Saat Oknum Pejabat Menanam Kopi di Hutan Lindung, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Justru Bungkam

Sabtu, 14 Juni 2025 - 08:34 WIB

Dugaan Mafia Hutan Lampung-Sumsel Kian Menggurita, Germasi Resmi Laporkan Oknum DPRD hingga Aparat Kehutanan ke Kejagung

Kamis, 29 Mei 2025 - 20:50 WIB

Gubernur Mirza Tandatangani Kerja Sama Pemanfaatan Satelit dengan Perusahaan Teknologi Luar Angkasa Tiongkok

Berita Terbaru

Opini

Pertanian Organik Masa Depan Asia Yang Terabaikan

Selasa, 1 Jul 2025 - 12:04 WIB