Lulus Lewat Jalur Prestasi, Bukan Zonasi Marindo Kurniawan dan PPDB Ala Pemerintahan Baru
Oleh: Sandi Fernanda
Generasi Milenial Peduli Akses Lampung (GEMPAL)
Kompastuntas.com—Kota Bumi, rasa penasaran publik Lampung akhirnya menemukan jawabannya. Setelah sekian lama menanti, teka-teki siapa yang akan dipercaya Gubernur Rahmat Mirzani Djausal untuk menempati kursi Sekretaris Daerah (Sekdaprov) Lampung resmi terkuak. Nama yang muncul bukan figur sembarangan ia datang dengan catatan prestasi, bukan sekadar relasi.
Dialah Dr. Marindo Kurniawan, S.T., M.M., sosok muda yang dalam beberapa hari terakhir ramai disebut-sebut bakal dilantik sebagai Sekdaprov definitif. Kabar itu tak datang mengejutkan. Justru seolah menjadi jawaban atas ekspektasi masyarakat yang menginginkan pembaruan di tubuh birokrasi bukan semata wajah baru, tapi juga cara kerja yang segar dan berdampak.
Lolos Lewat Jalur Prestasi
Penunjukan Marindo bukan hasil kompromi politik, apalagi akomodasi “zonasi kekuasaan”. Ia hadir dari jalur prestasi. Seperti siswa yang diterima di sekolah unggulan lewat nilai akademik, bukan karena domisili. Dalam analogi PPDB, Penerimaan Peserta Didik Baru ia lulus bukan karena dekat rumah, tetapi karena rapor panjang pengabdian dan dedikasi yang berbicara.
Bukan pula karena warisan nama besar. Ia bukan anak tokoh, bukan bagian dari klan birokrasi. Tapi rekam jejaknya bersih, kinerjanya nyata. Ia muda, tetapi matang dalam pengalaman dan punya pendekatan yang tak elitis. Figur teknokrat yang paham medan, namun tetap membumi.
Pilihan Tanpa Kontroversi
Uniknya, penunjukan ini tak menimbulkan riak penolakan. Tidak ada penolakan dari parlemen, tidak pula desas-desus keberatan dari lingkar dalam ASN. Sebuah indikator penting bahwa keputusan Gubernur kali ini dirasa tepat. Dalam politik pemerintahan, pilihan yang sepi kritik seringkali bukan karena kompromi, tetapi karena sosok yang dipilih memang layak.
Di sini pula terlihat kematangan Rahmat Mirzani Djausal sebagai pemimpin. Ia tidak terburu-buru, tidak silau oleh tekanan atau lobi kekuasaan. Ia menunggu, menyaring, menimbang, lalu menunjuk dengan penuh pertimbangan. Politik kepegawaian bukan sekadar rotasi jabatan, tetapi soal menempatkan orang yang tepat di tempat yang strategis.
Birokrasi Butuh Energi Baru
Kini harapan publik bertumpu pada Marindo. Tantangannya tidak kecil. Ia bukan hanya ditugaskan untuk mengurus administrasi, tetapi juga merestorasi kepercayaan publik terhadap birokrasi. Mewakili generasi muda yang masuk gelanggang pemerintahan, ia ditantang untuk membuktikan bahwa anak muda tak cuma bisa bersuara, tetapi juga mampu bekerja, dan bekerja dengan hasil.
Lampung butuh akselerasi. Birokrasi tidak boleh hanya menjadi rumah nyaman para pejabat pasif. Ia harus menjadi mesin layanan yang efisien, bersih, dan inovatif. Dan di pundak Sekdaprov yang baru, beban itu kini digantungkan.
Harapan kita sederhana, namun berat: semoga ia tak hanya menempati jabatan, tetapi juga memberi makna. Karena jabatan adalah amanah, bukan dekorasi.
Jabatan bukan soal usia, tapi soal kualitas. Dan Marindo telah membuktikan, bahwa prestasi bisa mengantar seseorang naik kelas bahkan di tengah dunia yang sering memilih berdasarkan kedekatan, bukan kemampuan.
Editor : Hengki Utama