Bayi Penderita Jantung Bocor dan Pneumonia, Orang Tua Memohon Uluran Tangan Bupati Lampung Utara.

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 20 Juni 2025 - 13:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bayi Penderita Jantung Bocor dan Pneumonia, Orang Tua Memohon Uluran Tangan Bupati Lampung Utara.

Kompastuntas.com— Lampung Utara, Askari dengan profesi seorang pedagang ikan keliling asal Kelurahan Kotabumi Ilir, menyimpan kisah perjuangan yang penuh haru dalam menghadapi ujian berat keluarga. Bersama istrinya, Een Safitri, dan kedua anaknya, mereka tinggal di sebuah kontrakan sederhana di belakang Sentral Kelurahan Kota Alam Lampung Utara.

Perjuangan mereka berfokus pada kesembuhan buah hati yang masih berusia tiga bulan, Anggia bayi 3 bulan dengan berat badan hanya 3,5 Kilogram ini, tengah berjuang melawan pneumonia dan kebocoran jantung.

Perjalanan berat keluarga Askari dimulai ketika Anggia pertama kali dirawat di RS Handayani Kotabumi pada 30 April 2025. Kondisi bayi mungil ini semakin memburuk sehingga harus dirujuk ke RS Abdul Moeloek di Bandar Lampung. Selama sembilan hari menjalani perawatan intensif, Askari dan keluarganya bertahan dengan bekal seadanya, hanya membawa uang sebesar Rp50.000 untuk kebutuhan harian.

Baca Juga :  Global Health Challenges: Examining the Impacts of Infectious Diseases

Meskipun biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS Kesehatan, Askari menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia harus meninggalkan sementara profesinya sebagai pedagang ikan keliling demi mendampingi anaknya di rumah sakit, sehingga pemasukan keluarga pun terhenti. Beruntung, ada keluarga yang memberikan dukungan selama masa perawatan hingga Anggia dinyatakan membaik dan diperbolehkan pulang.

Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Satu bulan setelah pulang, kondisi Anggia kembali menurun dan harus dirawat ulang. Setelah tiga hari perawatan yang sempat membaik, penyakitnya kambuh kembali, memaksa keluarga kecil ini terus bolak-balik rumah sakit Handayani hingga saat ini.

Dengan mata berkaca-kaca, Askari menceritakan saat diwawancarai Kamis, 20 Juni 2025. bagaimana ia membagi waktu antara mencari nafkah dan mendampingi anak di rumah sakit. “Saya berangkat subuh ke pasar sentral untuk mengambil ikan, lalu berkeliling menjajakan dagangan. Kadang sehari untungnya Rp80 ribu, kadang di bawah Rp50 ribu. Uang itu harus cukup untuk membeli susu, menyisihkan untuk membayar kontrakan, dan kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya penuh haru.

Baca Juga :  The Art of Public Speaking: Tips and Techniques for Delivering a Powerful Presentation

Kesulitan terbesar yang dihadapi Askari adalah memenuhi kebutuhan susu untuk kedua anaknya. “Istri saya tidak bisa menyusui karena ASI-nya tidak keluar. Dokter menyarankan agar Anggia mendapat asupan gizi yang cukup supaya berat badannya naik. Namun, harga susu anak cukup mahal, dan saya tidak punya cukup uang, jadi saya terpaksa membeli susu yang lebih murah,” tambahnya dengan nada sedih.

Askari berharap ada perhatian dari pemerintah daerah serta para dermawan untuk membantu kesembuhan anaknya. “Saya memohon kepada Bapak Bupati Harmatoni, Pak Romli, dan para dermawan agar dapat membantu kami melewati masa sulit ini,” tutup dengan penuh harap.

Editor : Hengki Utama

Berita Terkait

Tangisan Di Teras Warung Itu Kini Bernama Hana, Doa Wagub Jihan Untuk Masa Depan Si Kecil
Tiga Tahun Penat Lara Nafas Tua yang Terus Menjaga Langkah
Nanoteknologi untuk Energi dan Lingkungan Peluang Strategis Lampung dari Skala Nano
RSUD Abdul Moeloek Bongkar Pasang SDM Serta Tak Ada Lagi Titipan, Semua Harus Lewat Uji Kompetensi
The Art of Public Speaking: Tips and Techniques for Delivering a Powerful Presentation
Global Health Challenges: Examining the Impacts of Infectious Diseases
Berita ini 86 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 1 Juli 2025 - 14:55 WIB

Tangisan Di Teras Warung Itu Kini Bernama Hana, Doa Wagub Jihan Untuk Masa Depan Si Kecil

Rabu, 25 Juni 2025 - 08:58 WIB

Tiga Tahun Penat Lara Nafas Tua yang Terus Menjaga Langkah

Selasa, 24 Juni 2025 - 11:52 WIB

Nanoteknologi untuk Energi dan Lingkungan Peluang Strategis Lampung dari Skala Nano

Jumat, 20 Juni 2025 - 16:37 WIB

RSUD Abdul Moeloek Bongkar Pasang SDM Serta Tak Ada Lagi Titipan, Semua Harus Lewat Uji Kompetensi

Jumat, 20 Juni 2025 - 13:40 WIB

Bayi Penderita Jantung Bocor dan Pneumonia, Orang Tua Memohon Uluran Tangan Bupati Lampung Utara.

Berita Terbaru

Opini

Pertanian Organik Masa Depan Asia Yang Terabaikan

Selasa, 1 Jul 2025 - 12:04 WIB