Antusiasme Wajib Pajak Lamtim Melonjak: Pemutihan Pajak Jadi Magnet, Bukan Sekadar Stimulus

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 8 Mei 2025 - 08:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Antusiasme Wajib Pajak Lamtim Melonjak: Pemutihan Pajak Jadi Magnet, Bukan Sekadar Stimulus

Antusiasme Wajib Pajak Lamtim Melonjak: Pemutihan Pajak Jadi Magnet, Bukan Sekadar Stimulus

Kompastuntas.com Lampung Timur, 8 Mei 2025 – Program pemutihan pajak kendaraan bermotor yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Lampung sejak 1 Mei hingga 31 Juli 2025, mulai menunjukkan dampak signifikan di lapangan. Di wilayah V UPTD Badan Pendapatan Daerah (Bapenda)/Samsat Lampung Timur, lonjakan antusiasme wajib pajak menjadi bukti bahwa kebijakan ini lebih dari sekadar stimulus—ini adalah momentum perubahan perilaku fiskal.

Lonjakan luar biasa di hari kedua, Kepala UPTD V Sukadana, Azah Rawan Sangun, mengungkapkan bahwa pada hari biasa, hanya sekitar 200 hingga 300 kendaraan membayar pajak. Namun pada Jumat, 2 Mei 2025 hanya sehari setelah program dimulai angka itu meroket hingga lebih dari 800 unit. Angka ini belum termasuk pembayaran digital melalui platform E-Signal, E-Samdes, Bumdes, dan E-Salam.

Ini bukan hanya refleksi dari daya tarik program, tetapi juga indikasi kuat bahwa masyarakat sebenarnya siap patuh asalkan diberikan insentif yang masuk akal dan prosedur yang tidak membebani.

Baca Juga :  Pernyataan Saipul Soal Jabatan Plt PMDT Lampung Dinilai Blunder, Jadi Bumerang Sendiri

Lebih dari administrasi, sentuhan sosial perempuan pejabat diacara pemutihan pajak sangat unik. Program di Lampung Timur tidak berhenti pada penghapusan pajak dan denda, nuansa sosial turut mewarnai pelaksanaannya. Ibu Bupati, Ibu Kapolres, serta Ibu Ketua Dharma Wanita UPTD V Sukadana secara langsung terlibat dalam kegiatan sosial yang berlangsung di halaman Samsat. Mereka membagikan lebih dari 300 kotak snack, kopi, teh, dan susu kepada anak-anak yang turut hadir menemani orang tuanya.

Ini bukan sekadar aksi simbolis. Keterlibatan figur publik perempuan dalam kegiatan ini menyampaikan pesan kuat: pemenuhan kewajiban negara tidak harus kaku dan menegangkan—ia bisa inklusif, ramah keluarga, dan memberi pengalaman positif bagi masyarakat.

Sisi Kritis: Antusiasme Bisa Luntur Tanpa Konsistensi, Namun, program ini tetap menyisakan pertanyaan krusial: apakah antusiasme ini akan berlanjut setelah pemutihan berakhir?

Terlalu sering, program serupa hanya berfungsi sebagai window dressing mendongkrak angka pendapatan daerah dalam jangka pendek tanpa menyentuh akar permasalahan seperti lemahnya edukasi pajak, minimnya literasi digital, dan ketergantungan terhadap stimulus sementara.

Baca Juga :  Belum 100 Hari Masa Jabatan, Ardito Sudah Beri Kejutan Getir

Jika Pemerintah Provinsi Lampung ingin memanfaatkan momen ini sebagai batu loncatan, maka digitalisasi sistem, perbaikan pelayanan publik, serta penguatan pengawasan terhadap pungli dan percaloan harus menjadi prioritas berkelanjutan.

Ada yang menarik dari pemutihan bukan sekadar penghapusan, tapi penciptaan kepercayaan. Antusiasme di Lampung Timur menunjukkan satu hal, ketika diberi ruang untuk merasa dimudahkan dan dihargai, masyarakat tidak keberatan untuk taat. Kini, tugas pemerintah bukan lagi mengajak, tapi mempertahankan kepercayaan publik yang mulai tumbuh lewat program seperti ini.

Jika dikelola konsisten dan transparan, pemutihan pajak kendaraan 2025 bisa menjadi titik balik—bukan hanya untuk penerimaan daerah, tetapi juga untuk membangun budaya kepatuhan pajak yang lebih sehat dan berdaya.

Editor : Hengki Padangratu

Berita Terkait

Efisiensi Bukan Alasan Mati Gaya di Lampung Fest 2025
Bongkar Total BMBK Lampung, 29 Kursi Digoyang, Jalan Baru Dan Terang Taufiqullah Dimulai
Dua Buku Karya Sekdaprov Lampung Hadir di Perpustakaan JDIH, Dorong ASN Berintegritas dan Gemar Membaca
Eva Dwiana Kocok Ulang Pejabat, Tujuh Kursi Strategis di Pemkot Bandar Lampung Bergeser
“Pertanyaan Kritis Bikin Panik, Istana Minta Maaf”
“Bantuan Rp60 Miliar untuk Kejati, Akademisi Unila Ingatkan: Kritik Warga Itu Kontrol, Bukan Musuh”
Pemkot Balam, Anggarakan 60 M Untuk Kejati Lampung di Tengah Ancaman Air Lindi TPA Bakung
Sekdaprov Lampung Sambangi Keluarga Korban Pohon Tumbang, Warga Diminta Waspada
Berita ini 31 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 07:42 WIB

Efisiensi Bukan Alasan Mati Gaya di Lampung Fest 2025

Jumat, 10 Oktober 2025 - 21:00 WIB

Bongkar Total BMBK Lampung, 29 Kursi Digoyang, Jalan Baru Dan Terang Taufiqullah Dimulai

Senin, 6 Oktober 2025 - 16:14 WIB

Dua Buku Karya Sekdaprov Lampung Hadir di Perpustakaan JDIH, Dorong ASN Berintegritas dan Gemar Membaca

Senin, 6 Oktober 2025 - 16:00 WIB

Eva Dwiana Kocok Ulang Pejabat, Tujuh Kursi Strategis di Pemkot Bandar Lampung Bergeser

Selasa, 30 September 2025 - 08:21 WIB

“Pertanyaan Kritis Bikin Panik, Istana Minta Maaf”

Berita Terbaru

Uncategorized

Pendidikan Meningkat, IPM Lampung 2025 Sentuh Angka 73,98

Jumat, 7 Nov 2025 - 13:03 WIB