Konflik India-Pakistan: Ajang Uji Coba Teknologi Militer Global dan Panggung Kebangkitan Kekuatan Timur

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 11 Mei 2025 - 21:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Konflik India-Pakistan: Ajang Uji Coba Teknologi Militer Global dan Panggung Kebangkitan Kekuatan Timur

 

Kompastuntas.com— Konflik bersenjata antara India dan Pakistan kembali menjadi sorotan global. Namun di balik rivalitas dua negara bertetangga ini, tersingkap sebuah skenario geopolitik yang lebih besar: pertarungan tak langsung antara kekuatan militer Barat dan Timur, dengan China dan Amerika Serikat berdiri sebagai aktor utama dalam bayang-bayang.

Konflik Lokal, Resonansi Global

Sejak kemerdekaan pada 1947, India dan Pakistan telah tiga kali berperang—dengan sengketa wilayah Kashmir sebagai pemicu utama. Namun eskalasi terbaru menandai pergeseran dramatis: pertempuran bukan lagi sekadar antitetis dua negara, tetapi cerminan perubahan tatanan kekuatan global. Di medan tempur terbuka, senjata dan teknologi dari Prancis, Rusia, China, Amerika Serikat, dan Israel saling berhadapan, menjadikan konflik ini sebagai “laboratorium hidup” bagi sistem senjata mutakhir.

India memamerkan kekuatan barunya lewat jet tempur Rafale buatan Prancis, Su-30MKI dari Rusia, serta sistem pertahanan udara S-400. Di sisi lain, Pakistan, yang secara historis mengandalkan aliansi militer dengan Barat, kini tampil sebagai panggung utama ekspansi militer China. Jet tempur J-10CE, sistem pertahanan HQ-9P, hingga drone kamikaze buatan China memperkuat armada Pakistan, menunjukkan orientasi strategis baru Islamabad ke arah Beijing.

Militer China: Dari ‘Understudy’ Menjadi Protagonis Global

Bagi China, keterlibatannya dalam konflik ini bukan sekadar dukungan kepada sekutu tradisional. Ini adalah pertaruhan reputasi. Untuk pertama kalinya dalam konflik besar di abad ke-21, produk-produk militer China—yang selama ini belum teruji di medan perang nyata—ditempatkan dalam posisi sentral. Keberhasilan J-10CE menjatuhkan jet tempur India, termasuk Rafale, jika terbukti valid, akan menjadi titik balik dalam persepsi global terhadap kapabilitas industri pertahanan China.

Baca Juga :  Israel Babak Belur, Perang 12 Hari yang Mengoyak Ekonomi dan Nurani

Tak heran jika saham AVIC Chengdu Aircraft, produsen J-10, melonjak tajam. Para analis menyebut lonjakan ini sebagai sinyal kepercayaan pasar terhadap kebangkitan kekuatan militer China yang siap menantang dominasi Barat di sektor ekspor senjata.

Amerika dan Israel: Sekutu Senyap India

Meskipun tidak terlibat langsung, Amerika Serikat dan Israel dengan seksama memantau perkembangan konflik. Bagi Washington, India kini adalah mitra kunci dalam upaya strategis membendung pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik. India sendiri telah memperluas pembelian persenjataan dari Amerika, termasuk sistem radar, drone bersenjata, dan pesawat pengintai canggih. Namun, integrasi berbagai sistem persenjataan dari Rusia, Barat, dan dalam negeri masih menjadi tantangan besar bagi interoperabilitas militer India.

Israel, mitra pertahanan dekat India, memasok sistem radar, drone pengintai, dan rudal presisi tinggi. Keberhasilan atau kegagalan peralatan ini di medan perang akan memengaruhi kredibilitas teknologi Israel di pasar global yang kini mulai digempur oleh harga dan efisiensi produksi dari China.

Pakistan: ‘Saudara Baja’ China yang Kini Jadi Etalase Teknologi Beijing

Dengan lebih dari 80% persenjataannya kini berasal dari China, Pakistan menjadi mitra strategis yang memungkinkan Beijing menampilkan kekuatan militernya tanpa harus mengirim pasukan sendiri. Jet tempur JF-17 Block III, hasil kerja sama Pakistan-China, kini dilengkapi radar AESA dan rudal beyond-visual-range, menawarkan kemampuan tempur yang tak lagi bisa dianggap inferior.

Baca Juga :  India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata: Realisme Strategis di Tengah Ancaman Perang Nuklir

Sistem pertahanan udara HQ-9P dengan jangkauan 260 km juga disebut mulai beroperasi aktif, memberi Pakistan lapisan pertahanan strategis melawan ancaman udara India. Hal ini menandai pergeseran tajam dalam keseimbangan kekuatan di Asia Selatan, di mana Pakistan, meskipun memiliki ekonomi lebih kecil, mampu memproyeksikan kapabilitas militer secara signifikan berkat sokongan Beijing.

Pergeseran Strategis dan Ancaman Stabilitas Kawasan

Keterlibatan kekuatan global dalam konflik India-Pakistan menciptakan dinamika baru. Bukan hanya potensi eskalasi perang terbuka yang mengkhawatirkan, tetapi juga dampaknya terhadap stabilitas regional. Kawasan Asia Selatan kini menjadi titik nyala baru dalam kompetisi global antara China dan Amerika Serikat, yang telah meluas dari Laut China Selatan ke Himalaya, dari Indo-Pasifik ke jantung Asia Tengah.

Jika konflik meluas, bukan hanya soal Kashmir yang dipertaruhkan. Kredibilitas sistem senjata, loyalitas aliansi, dan narasi kekuatan global akan diuji. Di tengah ketidakpastian, satu hal menjadi jelas: perang antara India dan Pakistan bukan lagi milik mereka berdua. Ini adalah babak baru dalam pertarungan ideologi, teknologi, dan pengaruh global antara kekuatan lama dan penantang baru.

Editor : Hengki Padangratu

Berita Terkait

Ketegangan Thailand–Kamboja Membara Lagi Artileri Berat Bicara, Diplomasi Bungkam
Warga Pemalang Tewas Tragis Diduga Dimangsa Harimau di Perbatasan TNBBS Lampung Barat
Dugaan Perusakan Hutan Lindung di Sidomulyo Polisi Kehutanan Diminta Tak Hanya Selfie di Lokas
Israel Babak Belur, Perang 12 Hari yang Mengoyak Ekonomi dan Nurani
Isbedy Stiawan ZS Raih Juara II Sayembara Puisi Esai Antar Bangsa di Sabah
Register 43B TNBBS Terbakar, Saat Oknum Pejabat Menanam Kopi di Hutan Lindung, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Justru Bungkam
Dugaan Mafia Hutan Lampung-Sumsel Kian Menggurita, Germasi Resmi Laporkan Oknum DPRD hingga Aparat Kehutanan ke Kejagung
Gubernur Mirza Tandatangani Kerja Sama Pemanfaatan Satelit dengan Perusahaan Teknologi Luar Angkasa Tiongkok
Berita ini 32 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 26 Juli 2025 - 15:03 WIB

Ketegangan Thailand–Kamboja Membara Lagi Artileri Berat Bicara, Diplomasi Bungkam

Jumat, 11 Juli 2025 - 07:37 WIB

Warga Pemalang Tewas Tragis Diduga Dimangsa Harimau di Perbatasan TNBBS Lampung Barat

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:33 WIB

Dugaan Perusakan Hutan Lindung di Sidomulyo Polisi Kehutanan Diminta Tak Hanya Selfie di Lokas

Sabtu, 28 Juni 2025 - 19:01 WIB

Israel Babak Belur, Perang 12 Hari yang Mengoyak Ekonomi dan Nurani

Jumat, 27 Juni 2025 - 11:46 WIB

Isbedy Stiawan ZS Raih Juara II Sayembara Puisi Esai Antar Bangsa di Sabah

Berita Terbaru

Sport

Janji Tunai, Gubernur Mirza Punya Target Ambisius Lagi

Rabu, 30 Jul 2025 - 22:14 WIB