UE Kutuk Israel atas Tewasnya Lima Jurnalis Al Jazeera di Gaza
Kompastuntas.com— BRUSSELS, Uni Eropa mengecam keras serangan udara Israel yang menewaskan lima jurnalis Al Jazeera di luar Rumah Sakit al-Shifa, Kota Gaza, Senin lalu. Salah satu korban adalah koresponden senior Al Jazeera, Anas al-Sharif.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menyebut insiden itu sebagai pelanggaran serius terhadap perlindungan jurnalis di wilayah konflik. “Uni Eropa mengutuk pembunuhan lima jurnalis Al Jazeera… termasuk Anas al-Sharif,” kata Kallas usai pertemuan virtual para menteri luar negeri UE, Selasa (12/8).
Militer Israel dalam pernyataan terpisah menuduh Sharif memimpin sel Hamas dan terlibat serangan roket ke wilayah Israel. Namun, Kallas menegaskan tuduhan tersebut memerlukan bukti yang jelas. “Prinsip supremasi hukum harus dihormati, dan penargetan terhadap jurnalis harus dihindari,” ujarnya.
Sikap tegas Kallas muncul di tengah perpecahan internal 27 negara anggota UE dalam merespons perang Gaza. Sebagian negara tetap menjadi sekutu dekat Israel, sementara lainnya vokal membela Palestina.
Bulan lalu, UE sepakat meningkatkan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza. Namun, pejabat senior mengakui implementasinya berjalan lambat. Kallas mendesak Israel membuka jalur lebih luas bagi distribusi bantuan. “Kebutuhan di Gaza jauh lebih besar daripada bantuan yang masuk. Israel harus mengizinkan lebih banyak truk dan memperbaiki distribusinya,” kata dia.
Serangan ke jurnalis di Gaza menambah daftar panjang korban di kalangan pekerja media sejak pecahnya perang terbaru Israel —Hamas. Organisasi internasional seperti RSF dan CPJ sebelumnya juga menuntut investigasi independen atas dugaan pelanggaran hukum humaniter oleh Israel.
Editor : Hengki Utama