Tanpa Perlawanan, Taufik Hidayat Kuasai KONI Lampung Lewat Aklamasi

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 26 Juni 2025 - 12:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tanpa Perlawanan, Taufik Hidayat Kuasai KONI Lampung Lewat Aklamasi

 

Kompastuntas.com—Teluk Betung, arena perebutan kursi Ketua Umum KONI Lampung mendadak sepi dari persaingan. Faishol Djausal, satu-satunya penantang Taufik Hidayat, tiba-tiba mengundurkan diri beberapa jam sebelum pemilihan. Dengan begitu, Taufik ditetapkan sebagai Ketua KONI Lampung secara aklamasi tanpa debat, tanpa tanding, tanpa kompetisi.

“Setelah saya timbang-timbang, saya putuskan mundur. Alasannya, umur, kesehatan, waktu, dan yang paling penting, restu keluarga,” kata Faishol dalam pernyataan resminya, Kamis (26/6/2025). Namun bagi banyak kalangan, penjelasan itu terasa normatif, nyaris klise. Apalagi dalam dunia olahraga daerah yang tak lepas dari dinamika politik dan lobi-lobi kekuasaan.

Baca Juga :  Lampung Juara Umum Gymnastics Jakarta Open 2025, Dominasi Panggung Nasional

Sinyal kompromi politik terlihat jelas saat Faishol menyebut bahwa lawannya, Taufik, adalah figur yang “bukan orang lain”, bahkan disebut telah mendapat “restu gubernur”. Kalimat itu membuka kotak Pandora bahwa arah kepemimpinan KONI Lampung telah lebih dulu ditentukan bahkan sebelum bursa calon dibuka.

“Dengan berat hati saya resmi mengundurkan diri. Tapi saya tetap akan bersama-sama membesarkan KONI,” ucap Faishol.

Pimpinan sidang Musorprov KONI Lampung, Sopian Sitepu, dengan cepat memanfaatkan momentum pengunduran itu. “Berdasarkan Pasal 15, jika calon hanya satu orang, maka ditetapkan secara aklamasi,” katanya. Penetapan berlangsung singkat, formalitas semata. Tak ada suara tandingan. Tak ada pertanyaan.

Dengan satu calon dan tanpa uji visi-misi yang substansial, organisasi olahraga tertinggi di Lampung kini berada sepenuhnya di tangan Taufik Hidayat. Sejumlah pegiat olahraga menilai, proses ini mencederai semangat demokrasi internal dan menunjukkan lemahnya transparansi dalam regenerasi kepemimpinan olahraga daerah.

Kepemimpinan yang diperoleh tanpa perlawanan, biasanya diwarnai dengan loyalitas yang dibeli, bukan dibangun. “Kalau pemilihan sudah dikunci dari awal, lalu di mana letak sportifitasnya?” sindir salah satu pengurus cabang olahraga yang enggan disebut namanya.

Pertanyaan kini menggantung apakah Taufik benar-benar akan membawa angin perubahan bagi KONI Lampung, atau justru melanjutkan pola-pola lama yang ditentukan oleh restu elite, bukan aspirasi komunitas olahraga?

Editor : Hengki Utama

Berita Terkait

Usai Klub Liga 1, Kini Lampung Punya Klub Liga 3 Nusantara Lampung FC
Presiden PKS Al Muzammil Yusuf Main Bola Bareng Jurnalis di Lampung
Janji Tunai, Gubernur Mirza Punya Target Ambisius Lagi
Ironi di Balik Medali Atlet Muda Lampung Harumkan Daerah, Biaya Sendiri
SIWO PWI Lampung Gulirkan Diskusi Dengan Misi Mengawal Prestasi, Bukan Sekadar Lomba Wartawan
Edi Purnomo Diberhentikan dari Jabatan Wakil Sekretaris IPSI Lampung karena Langgar AD/ART
Rudi Antoni Sindir Keras Kritik Soal Rangkap Jabatan di KONI “Sudah Tua, Jangan Manuver Lagi”
Lianda Mahendra, Mahasiswa Darmajaya yang Menaklukkan Tebing dan Tantangan
Berita ini 99 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 11 Agustus 2025 - 21:45 WIB

Usai Klub Liga 1, Kini Lampung Punya Klub Liga 3 Nusantara Lampung FC

Senin, 4 Agustus 2025 - 09:07 WIB

Presiden PKS Al Muzammil Yusuf Main Bola Bareng Jurnalis di Lampung

Rabu, 30 Juli 2025 - 22:14 WIB

Janji Tunai, Gubernur Mirza Punya Target Ambisius Lagi

Senin, 28 Juli 2025 - 12:02 WIB

Ironi di Balik Medali Atlet Muda Lampung Harumkan Daerah, Biaya Sendiri

Rabu, 23 Juli 2025 - 22:06 WIB

SIWO PWI Lampung Gulirkan Diskusi Dengan Misi Mengawal Prestasi, Bukan Sekadar Lomba Wartawan

Berita Terbaru